Jangan Anggap Remeh Sales Promotion Girl
Kerberhasilan berbagai produk, sampai mendapat Top of Brand maupun superbrand, tidak luput dari buah tangan para SPG (Sales promotion Girl), oleh sebab itu para petinggi perusahaan, terutama departement marketing, jangan remehkan SPG. Kalau diintip kinerja mereka, maka mereka juga termasuk penentu dalam keberhasilan produk. Bayangkan saja, sebagai wanita mereka rela untuk naik ke tangga, hanya untuk membetulkan dan merapikan produknya agar rapi dan sedap dipandang mata. Selain memajang produk agar timbul impulse buying, mereka juga seringkali aktif berkeliaran disekitar rak untuk mengejar dan menawarkan produknya kepada konsumen. Itu termasuk pemandangan normal, tetapi kadang kala mereka terlibat perkelahian, sampai jambak menjambak dengan SPG kompetitornya demi mempertahankan raknya yang digeser oleh SPG produk lain tersebut.
Ada kisah yang
menarik, ketika Produk susu Anlene pertama kali launching dan perusahaan belum
memiliki sarana transportasi memadai, SPG-lah yang menjadi korban. Mereka
dengan rela naik berjejal-jejal di kabin mobil box demi menawarkan barang ke
konsumen langsung di hari sabtu. Tujuannya satu yaitu agar produk Anlene bisa
dikenali oleh konsumen. Setelah menjadi market leader di produk susu
spesialis tulang, rupanya perusahaan ini tetap mengkaryakan SPG untuk
mempertahankan posisi produknya di pasar.
Keberhasilan
produk baru seperti Popoku ternyata juga diawali dengan cara memberdayakan SPG
sebagai ujung tombak dari perusahaan. Penulis setuju dengan hal itu, sebab
selama 22 tahun berkecimpung di dunia pemasaran, pemberdayaan SPG adalah hal
utama. Meskipun dalam penelitian secara terpisah SPG tidak berhubungan secara
langsung pada pertumbuhan penjualan. Tetapi secara bersama-sama dengan
salesman, deliveri, pengecer bahkan dengan distributor produk bisa berhasil
dengan baik. Kesimpulannya, jangan remehkan SPG jika produk anda ingin bertahan
di pasar.